BPMP Bali Gandeng Yayasan Bali Children Project Laksanakan Pelatihan Comprehensive Sexuality Education
Dalam rangka mewujudkan 8 profil dimensi lulusan, khususnya dimensi Kesehatan, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Bali bekerjasama dengan Yayasan Bali Children Project (BCP) menggelar Pelatihan Comprehensive Sexuality Education bagi satuan pendidikan jenjang SMA dan SMK se-Kota Denpasar (Selasa, 29 April 2025). Pelatihan yang digelar di Graha Sarwa Guna BPMP Bali ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan guru agar mampu memberikan edukasi seksualitas yang komprehensif kepada peserta didik, sehingga tercipta lingkungan belajar yang aman, terbuka, dan informatif dalam isu-isu seksualitas.
Pelatihan dibuka oleh Kepala Subbagian Umum BPMP Provinsi Bali, Roni Karsidi, S.H., M.Si. Dalam arahannya, Roni Karsidi menyampaikan dalam beberapa tahun terakhir, teknologi telah berkembang begitu pesat dan saat ini kita berada pada era teknologi digital, dengan berbasiskan internet, para pengguna dapat dengan mudah mengakses berbagai ragam informasi. Bagi dunia pendidikan, perkembangan teknologi selain membawa dampak positif, juga membawa dampak negatif. Peserta didik dapat mengakses informasi apasaja dengan sangat cepat dan mudah. Informasi tindak kekerasan, perundungan, pelecehan seksual, kenakalan remaja, dan sejenisnya, mereka bisa akses dengan mudah. Apabila mereka tidak memiliki nalar kritis, semua informasi tersebut dapat berdampak negatif bagi mereka dan orang lain. “Melalui pelatihan ini, Ibu Bapak guru akan menjadi garda terdepan dalam memberikan edukasi seksualitas yang komprehensif kepada peserta didik, sehingga tercipta lingkungan belajar yang aman, nyaman, terbuka, dan menyenangkan, bebas dari kekerasan” harap Roni Karsidi.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian Kebijakan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan (PPKSP) oleh Dr. I Ketut Suarnaya, Widyaprada BPMP Provinsi Bali. Dalam paparannya, Suarnaya mengawali dengan payung hukum pelaksanaan PPKSP, program prioritas Kemendikdasmen, salah satunya adalah Penguatan Pendidikan Karakter dan Kesehatan Sekolah, Mewujudkan penguatan karakter utama bangsa dan mendukung tercapainya delapan dimensi profil lulusan, tantangan dunia pendidikan di era digitalisasi, dan diakhiri dengan implementasi TPPKSP.
Selanjutnya pembahasan terkait konsep dasar Comprehensive Sexuality Education, kesehatan reproduksi dan Infeksi Menular Seksual (IMS), khususnya HIV/AIDS, kehamilan remaja, serta pencegahan dan penanganan kekerasan seksual, dan langkah-langkah pelaksanaan workshop Comprehensive Sexuality Education untuk remaja, disampaikan secara marathon oleh Tim SexEd Yayasan BCP, Gusti Ayu Ketut Mahardiyani, M.Pd., Kakak Suke, beserta tim.
Penyampaian materi pelatihan tidak hanya dengan pemaparan materi, tetapi peserta diajak untuk bermain peran pernikahan dini tanpa kesiapan fisik, psikis, dan mental. Untuk menambah serunya pelatihan, diselingi dengan beberapa ice breaking, yang membuat peserta menjadi semakin bersemangat dalam mengikuti pelatihan yang sangat jarang mereka peroleh, yang membahas tentang pendidikan seksualitas yang komprehensif. Peserta pelatihan sangat mengapresiasi kegiatan yang diprakarsai oleh BPMP Provinsi Bali dan Yayasan BCP. Tingginya antusias peserta dalam mengikuti kegiatan ini terlihat dari kehadiran, partisipasi, hangatnya diskusi, dan role play peserta yang sangat menjiwai. (rin)