“Resource Sharing System” LPMP Bali Dalam Penyelenggaraan UNBK
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk jenjang SMA diselenggarakan serentak mulai hari ini, 1 April 2019. Namun tidak semua sekolah penyelenggara UNBK bisa melaksanakan di sekolah sendiri, disebabkan keterbasan fasilitas yang dimiliki sekolah sehingga harus meminjam dari tempat lain.
Sistem resource sharing atau berbagi sumber daya menjadi solusi bagi sekolah penyelenggara UNBK yang belum memiliki fasilitas di sekolahnya.
SMA Albana dan SMA Dharma Wiweka Denpasar, dua sekolah yang menyelenggarakan UNBK dengan sistem resource sharing di LPMP Bali. Pemilihan LPMP Bali sebagai tempat penyelenggaraan UNBK karena ketersediaan fasilitas yang memadai, dan juga suasana lingkungan yang kondusif untuk pelaksanaan ujian.
Resource sharing oleh LPMP dilakukan terutama dalam pelibatan sumber daya manusia (SDM) dan penggunaan perangkat komputer. Proktor dan teknisi pelaksanaan UNBK melibatkan LPMP Bali, sedangkan kesekretariatan/panitia dari pihak sekolah, dan pengawas ujian dari SMAN 2 Denpasar.
Pelaksanaan UNBK hari pertama di LPMP Bali diikuti 91 peserta, 71 peserta dari SMA Albana (yang dibagi dalam 2 sesi ujian), dan 20 orang dari SMA Dharma Wiweka (1 sesi ujian). Sebelum mulai melaksanakan UNBK, peserta terlebih dahulu dipandu melakukan doa bersama, dilanjutkan briefing tentang tata tertib mengikuti UNBK.
Salah satu tata tertib mengikuti UNBK adalah tidak diperkenankan membawa alat komunikasi dan/atau kamera ke dalam ruang ujian. Sehingga panitia penyelenggara menyiapkan kotak (container) untuk penyimpanan HP peserta ujian.
Penyelenggaraan UNBK jenjang SMA akan berlangsung hingga tanggal 8 April mendatang, dengan jadwal mata ujian yang telah ditentukan secara nasional. (ar)